Friday, October 02, 2015

Air Terjun Kakek Bodo

Jembatan dan Cungkup Makam didekatnya (dok priabdi)


Menghilangkan kepenatan dan suntuk setelah bekerja rutin sangat diperlukan agar pikiran kembali jernih dan tubuh kembali siap melakukan aktifitas. Nah, cara yang pas untuk me-refresh tubuh adalah menikmati hijaunya pemandangan atau jalan-jalan di alam bebas mendengar suara alam. Termasuk mungkin merasakan segarnya air gunung di sungai-sungai dan air terjun. Nah, ada objek wisata cantik terletak di Lereng Utara Gunung Welirang yang cocok untuk aktifitas refreshing itu. Namanya Air Terjun Kakek Bodo. Ada yang menyebut Wana Wisata Kakek Bodo. Objek ini berada di kawasan Wisata Tretes, diketinggian 850 meter dpl. Hawanya sejuk. Hutan tempat air terjun ini berada termasuk dalam kawasan hutan lindung RPH Prigen, BKPH Lawang Barat, KPH Pasuruan. Kakek Yang Bodoh Berkunjung ke Air Terjun Kakek Bodo Tretes, sangat mudah. Tinggal naik Bus yang ongkosnya 5000 rupiah dari arah Surabaya atau dari arah Malang. Turun di Terminal Pandaan. Lalu, naik angkutan (Colt L-300) jurusan Tretes. Turun di Pertigaan Kedung Biru Tretes. Tinggal menyeberang jalan menuju loket masuk kawasan Wana Wisata Kakek Bodo. Jadi, hanya sekitar 50 Km dari Surabaya atau Malang. Tidak terlalu jauh.

Air Terjun Kakek Bodo tidak sekedar menyajikan air yang terjun dari ketinggian punggung bukit. Tapi di lokasi ini tersedia sarana bermain yang cukup memadai. Ada kolam renang dan arena bermain anak-anak. Tiket masuk murah meriah. Tidak sampai 10.000 rupiah. Begitu masuk lokasi, Anda akan dimanjakan dengan nuansa hijau khas pegunungan. Pemandangannya elok menawan. Air Terjun Kakek Bodo jatuh dari punggang bukit setinggi kurang lebih 40 meter. Airnya jernih. Segar dan cenderung dingin. Untuk mencapai lokasi air terjun, Anda perlu berjalan sekitar 800 meter. Melewati jalan setapak yang layak. Banyak kelokan tapi tidak terlalu menanjak. Di kiri kanan ada taman-taman asri. Setelah berjalan kira-kira 10 menit Anda akan tiba di sebuah pelataran bukit kecil. Pohon-pohon Pinus usia puluhan tahun kokoh menanungi pelataran. Teduh. Sepanjang mata memandang... hijau dimana-mana. Jika perjalanan dilanjutkan, akan makin terasa segarnya udara pegunungan. Tak heran, Air Terjun ini sudah dikenal oleh orang Eropa (Belanda) di jaman Pra Kemerdekaan. Setelah melewati jembatan kecil yang melintas diatas sungai berbatu berair jernih, Anda akan mejumpai sebuah cungkup makam. Konon disitulah bersemayam seorang tua yang bernama Kakek Bodo.
Jernih, Segar dan dingin khas pegunungan (dok pribadi)



Menurut cerita, dulu saat Belanda menguasai Indonesia, Tretes menjadi kawasan hunian para pegawai Eropa (Belanda). Banyak Villa/ Loji dibangun di kawasan ini. Nah, di salah satu rumah Belanda itu ada seorang laki-laki tua yang santun, sholeh dan cekatan dalam bekerja. Dia sebagai pembantu rumah tangga. Namun akhirnya, sang pembantu memilih untuk menyepi. Tapa brata di hutan meninggalkan tuannya. Tentu saja sang tuan merasa sangat kehilangan. Dibujuknya mantan pembantunya untuk kembali ke rumah. Tapi bujuk rayunya sia-sia. Sang pembantu tetap ingin tinggal sendiri di hutan yang sepi dekat air terjun. Akhirnya, majikan Belanda pun marah-marah dan menyebut mantan pembantunya sebagai KAKEK BODOH. Orangtua yang Bodoh! Sampai sekarang nama itu melekat menjadi sebutan bagi air terjun yang cantik ini.
Rajutan Alam di kakek Bodo (dok pribadi)
Hijau ... hijau hijau.. dan gemercik air (dok pribadi)



Sepeninggal lokasi makam Kakek Bodo, nuansa alami dan cenderung mistis makin menggelayuti perjalanan. Pohon-pohon tua ada di kanan kiri jalan. Akar-akar berusia puluhan (mungkin ada yang ratusan tahun) kadang dijumpai melintang di tengah jalan. Canopy pohon-pohon hutan itu menanungi sepanjang jalan. Teduh dan tak membuat lelah saat melangkah. Hmm... di kiri ada sungai jernih. Air berkecipak merdu disahuti suara burung liar. Benar-benar suasana yang pas untuk merefresh jiwa. Apalagi warna hijau juga mendominasi di setiap penjuru. Akhirnya, di ujung sebuah cekungan bukit. Terhamparlah pemandangan eksotik. Air meluncur jatuh tanpa terhalang ke sebuah kolam. Tidak gemericik tapi deras. Sungguh nikmat rasanya mandi di kolam di bawah pancuran Air Terjun Kakek Bodo. Anak-anak kecil cukuplah bermain air di sela-sela bebatuan. Wow... pastinya mereka akan riang gembira. Sungguh!
Air Terjun Kakek Bodo (dok pribadi)



Sebenarnya, ke- elokan kawasan Air terjun Kakek Bodo tidak hanya sampai disitu. Jika Anda masih suka jalan-jalan, lanjutkan naik ke bukit di kanan Air Terjun. Tracking melintasi jalan setapak akan mampu mengharmonisasi tubuh dengan energi alam. Anda akan tiba di bukit penuh dengan pohon Pinus Merkusii. Namanya Bumi Perkemahan Kakek Bodo. Ini adalah lokasi ideal untuk berkemah. Tapi, jika tidak berminat berkemah, terus saja berjalan menuju arah hutan. Susuri sungai kecil. Pada ujungnya kita akan menjumpai curahan air dari tebing-tebing. Wujudnya berupa Air Terjun bertingkat yang disebut Air Terjun Alap-alap. Air terjun ini tak kalah indah dengan Air Terjun Kakek Bodo yang ada di bawah. Sayangnya untuk menuju ke sana perlu tenaga ekstra. Mungkin hanya anak-anak muda dan yang punya jiwa petualang bisa menakhlukannya. Tretes (bagian dari Kelurahan Prigen) sebagai daerah wisata tidak hanya menyajikan Air Terjun Kakek Bodo dan Alap-alap saja. Ada Air Terjun Puthuk Truno dan Air Terjun Kebo Glundung. Terbaru ada Air Terjun Centhong. Selain wisata alam, di kawasan Prigen ini juga banyak ada wisata andalan. Sebelum sampai di kawasan Tretes, ada Candi Jawi yang arstistik. Taman Safari II Prigen juga termasuk destinasi yang patut untuk dikunjungi. Bila Anda ingin bermalam, selain tersedia hotel berbintang, di Tretes juga banyak homestay yang murah. Bisa digunakan melepas lelah. Keluar dari hiruk pikuk kota. Kuliner di depan Hotel Surya berupa Sate Khas Tretes, Wedang Ronde, sangat cocok dinikmati untuk menemani dinginnya malam udara Tretes. Pagi hari sempatkan jalan-jalan ke Pasar Indah Tretes. Bisa berburu tanaman hias. Tersedia aneka buah. Jangan lupa mencicipi Jongkong serta Tetel (Ketan) dan Tape Ketan Hitamnya.
Tretes terletak di Lereng G Welirang (dok pribadi)

0 komentar:

Post a Comment