Sunday, March 29, 2015

Sidoarjo Kota Tercinta


Kabupaten Sidoarjo
Lambang Kabupaten Sidoarjo
Lambang Kabupaten Sidoarjo
Moto: Sidoarjo Bersih Hatinya

Locator kabupaten sidoarjo.png
Peta lokasi Kabupaten Sidoarjo
Koordinat7°27′10.9″LS,112°43′2.4″BT
ProvinsiJawa Timur
Dasar hukum-
Tanggal31 Januari 1859
Ibu kotaSidoarjo
Pemerintahan
 - BupatiH. Saiful Ilah, S.H., M.Hum.
 - DAURp1.104.580.340.000.-(2013)[1]
Luas719,63 km2
Populasi
 - Total1.945.252 jiwa (2010)
 - Kepadatan2.703,13 jiwa/km2
Demografi
 - BahasaJawaIndonesiaMadura
 - Kode area telepon031
Pembagian administratif
 - Kecamatan18
 - Kelurahan353
 - Flora resmi-
 - Fauna resmiTrenggiling
 - Situs webwww.sidoarjokab.go.id
Kabupaten Sidoarjo, merupakan sebuah kabupaten di Provinsi Jawa TimurIndonesia. Ibukotanya adalah Sidoarjo. Kabupaten ini berbatasan dengan Kota Surabaya dan Kabupaten Gresik di utara,Selat Madura di timur, Kabupaten Pasuruan di selatan, serta Kabupaten Mojokerto di barat. Sidoarjo dikenal sebagai penyangga utama Kota Surabaya, dan termasuk kawasan Gerbangkertosusila.

Sejarah[sunting | sunting sumber]

Sidoarjo dulu dikenal sebagai pusat Kerajaan Janggala. Pada masa kolonialisme Hindia Belanda, daerah Sidoarjo bernama Sidokare, yang merupakan bagian dari Kabupaten Surabaya. Daerah Sidokare dipimpin oleh seorang patih bernama R. Ng. Djojohardjo, bertempat tinggal di kampung Pucang Anom yang dibantu oleh seorang wedana yaitu Bagus Ranuwiryo yang berdiam di kampung Pangabahan. Pada 1859, berdasarkan Keputusan Pemerintah Hindia Belanda No. 9/1859 tanggal 31 Januari 1859 Staatsblad No. 6, daerah Kabupaten Surabaya dibagi menjadi dua bagian yaitu Kabupaten Surabaya dan Kabupaten Sidokare. Sidokare dipimpin R. Notopuro (kemudian bergelar R.T.P. Tjokronegoro) yang berasal dari Kasepuhan. Ia adalah putra dari R.A.P. Tjokronegoro, Bupati Surabaya. Pada tanggal 28 Mei 1859, nama Kabupaten Sidokare yang memiliki konotasi kurang bagus diubah namanya menjadi Kabupaten Sidoarjo.
Setelah R. Notopuro wafat tahun 1862, maka kakak almarhum pada tahun 1863 diangkat sebagai bupati, yaitu Bupati R.T.A.A. Tjokronegoro II yang merupakan pindahan dari Lamongan. Pada tahun 1883 Bupati Tjokronegoro pensiun, sebagai gantinya diangkat R.P. Sumodiredjo pindahan dari Tulungagung tetapi hanya 3 bulan saja menjabat sebagai Bupati karena wafat pada tahun itu juga, dan R.A.A.T. Tjondronegoro I diangkat sebagai gantinya.
Di masa Pedudukan Jepang (8 Maret 1942 - 15 Agustus 1945), daerah delta Sungai Brantas termasuk Sidoarjo juga berada di bawah kekuasaan Pemerintahan Militer Jepang (yaitu oleh Kaigun, tentara Laut Jepang). Pada tanggal 15 Agustus 1945, Jepang menyerah pada Sekutu. Permulaan bulan Maret 1946 Belanda mulai aktif dalam usaha-usahanya untuk menduduki kembali daerah ini. Ketika Belanda menduduki Gedangan, pemerintah Indonesia memindahkan pusat pemerintahan Sidoarjo ke Porong. Daerah Dungus (Kecamatan Sukodono) menjadi daerah rebutan dengan Belanda. Tanggal 24 Desember 1946, Belanda mulai menyerang kota Sidoarjo dengan serangan dari jurusan Tulangan. Sidoarjo jatuh ke tangan Belanda hari itu juga. Pusat pemerintahan Sidoarjo lalu dipindahkan lagi ke daerah Jombang.
Pemerintahan pendudukan Belanda (dikenal dengan nama Recomba) berusaha membentuk kembali pemerintahan seperti pada masa kolonial dulu. Pada November 1948, dibentuklah Negara Jawa Timur salah satu negara bagian dalam Republik Indonesia Serikat. Sidoarjo berada di bawah pemerintahan Recomba hingga tahun 1949. Tanggal 27 Desember 1949, sebagai hasil kesepakatan Konferensi Meja Bundar, Belanda menyerahkan kembali Negara Jawa Timur kepada Republik Indonesia, sehingga daerah delta Brantas dengan sendirinya menjadi daerah Republik Indonesia.

Geografi[sunting | sunting sumber]

Wilayah Kabupaten Sidoarjo berada di dataran rendah. Sidoarjo dikenal dengan sebutan Kota Delta, karena berada di antara dua sungai besar pecahan Kali Brantas, yakni Kali Mas dan Kali Porong. Kota Sidoarjo berada di selatan Surabaya, dan secara geografis kedua kota ini seolah-olah menyatu.

Geologi[sunting | sunting sumber]

Kondisi geologi Sidoarjo terdiri dari Daratan Alluvium, Formasi Kabuh, dan Pucangan. Untuk wilayah perairan, Sidoarjo tidak berada pada jalur sesar aktif ataupun berhadapan langsung dengan samudera, sehingga relatif aman dari bencana alam. Berdasarkan kondisi geologi dan wilayah perairannya, Sidoarjo dikategorikan kawasan yang relatif aman terhadap bencana Gempa bumi.

Batas Wilayah[sunting | sunting sumber]

UtaraKota SurabayaKabupaten Gresik
SelatanKabupaten PasuruanKabupaten Mojokerto
BaratKabupaten Mojokerto
TimurSelat Madura

Iklim[sunting | sunting sumber]

Sidoarjo termasuk daerah yang memiliki Iklim tropis. Sidoarjo hanya memiliki dua musim yaitu Musim panas dan Musim hujan. Suhu rata-rata di Sidoarjo adalah 24°- 33°C. Musim hujan di Sidoarjo berubah rubah yaitu sekitar bulan November-Juli.

Pembagian administratif[sunting | sunting sumber]

Kabupaten Sidoarjo terdiri atas 18 kecamatan, yang dibagi lagi atas sejumlah desa dan kelurahan. Kota kecamatan lain yang cukup besar di Kabupaten Sidoarjo diantaranya TamanKrianWonoayu, Candi, Porong, Gedangan, Tarik, Sidoarjo dan Waru.

Daftar kecamatan[sunting | sunting sumber]

  1. Sidoarjo
  2. Balongbendo
  3. Buduran
  4. Candi
  5. Gedangan
  6. Jabon
  7. Krembung
  8. Krian
  9. Prambon
  10. Porong
  11. Sedati
  12. Sukodono
  13. Taman
  14. Tanggulangin
  15. Tarik
  16. Tulangan
  17. Waru
  18. Wonoayu

Perekonomian[sunting | sunting sumber]

Perikanan, industri dan jasa merupakan sektor perekonomian utama Sidoarjo. Selat Madura di sebelah Timur merupakan daerah penghasil perikanan, diantaranya ikan, udang, dan kepiting. Logo Kabupaten menunjukkan bahwa Udang dan Bandeng merupakan komoditi perikanan yang utama kota ini. Sidoarjo dikenal pula dengan sebutan "Kota Petis".
Sektor industri di Sidoarjo berkembang cukup pesat karena lokasi yang berdekatan dengan pusat bisnis Jawa Timur (Surabaya), dekat dengan Pelabuhan Laut Tanjung Perak maupun Bandar Udara Juanda, memiliki sumber daya manusia yang produktif serta kondisi sosial politik dan keamanan yang relatif stabil menarik minat investor untuk menanamkan modalnya di Sidoarjo. Sektor industri kecil juga berkembang cukup baik, diantaranya sentra industri kerajinan tas dan koper di Tanggulangin, sentra industri sandal dan sepatu di Wedoro - Waru dan Tebel - Gedangan, sentra industri kerupuk diTelasih - Tulangan.

Daftar Bupati[sunting | sunting sumber]

Berikut ini adalah daftar bupati yang pernah menjabat di Kabupaten Sidoarjo sejak masa awal kemerdekaan Indonesia:[2]
  • R.A.A. Soejadi (1933-1949)
  • R. Suriadi Kertosuprojo (1950-1958)
  • H.A. Chudori Amir (1958-1959)
  • R.H. Samadikoen (1959-1964)
  • Kol.Pol. H.R. Soedarsono (1965-1975)
  • Kol.Pol. H. Soewandi (1975-1985)
  • Kol.Art. Soegondo (1985-1990)
  • Kol.Inf. Edhi Sanyoto (1990-1995)
  • Kol.Inf. H. Soedjito (1995-1999)
  • Drs. Win Hendrarso, MSi (1999-2010)
  • H. Saiful Ilah, S.H.,M.Hum (2010-sekarang)

Transportasi[sunting | sunting sumber]

Bandara Internasional Juanda dan terminal bus Purabaya yang dianggap sebagai "milik" Surabaya, berada di wilayah kabupaten ini. Terminal Purabaya merupakan gerbang utama Surabaya dari arah selatan, dan salah satu terminal bus terbesar di Asia Tenggara. Kereta komuter Surabaya Gubeng-Sidoarjo-Porong menghubungkan kawasan Sidoarjo dengan Surabaya.

Olahraga[sunting | sunting sumber]

Di Sidoarjo terdapat beberapa klub sepakbola terkenal yaitu Deltras FC dengan suporter setia bernama Delta Mania dan klub sepakbola lainnya di Sidoarjo bernama Persida Sidoarjo.

Deltras FC[sunting | sunting sumber]

Deltras FC atau Delta Raya Sidoarjo merupakan sebuah klub sepak bola profesional yang bermarkas di kabupatenSidoarjoJawa Timur. Klub yang memiliki julukan sebagai The Lobster ini pada tahun 1989 saat didirikan bernama Gelora Dewata '89 dengan home base Bali. Gelora Dewata didirikan oleh pengusaha HM. Mislan. Gelora Dewata pindah ke Sidoarjo pada musim kompetisi 2001 setelah menjalani beberapa pertandingan awal Divisi Utama LI 2001, dengan menggunakan nama Gelora Putra Delta.

Persida Sidoarjo[sunting | sunting sumber]

Persida Sidoarjo adalah Persatuan sepak bola Indonesia Sidoarjo disingkat Persida adalah sebuah klub sepak bolaAmatir di Indonesia yang berbasis di SidoarjoJawa Timur. Yang sekarang bermain di Divisi Utama Liga Indonesia. Persida menggunakan Stadion Jenggolo sebagai markas kebanggaan Persida. Persida mendapat julukan Trenggiling Jawa

Kuliner Khas[sunting | sunting sumber]



Ini Dia Buat Sahabat Blogger Semua, Sebelum pergi ke tempat wisata luar Kota, mending datang aja ke ke tempat wisata kebanggaan Sidoarjo, selain dekat juga murah gan....lumayan irit uang bensin.hee... 

Candi Pari


Candi Pari sendiri berada di Dusun Candi Pari Wetan, Desa Candi Pari, Kecamatan Porong, Kabupaten Si doarjo. Candipari, Porong, Sidoarjo 




Kampung sepatu Krian 


Tempat Pembuatan dan Penjualan berbagai macam sepatu dan sandal 
Kelurahan Masangan Krian 




Kampung Batik Jetis 


Tempat berbelanja aneka macam Batik asli Sidoarjo coraknya mempunyai ciri khas tersendiri 
Jetis - Sidoarjo 



Wisata Bahari Tlocor 



Memiliki pantai panjang dengan berbagai potensi yang terpendam di kabupaten Sidoarjo, mulai digarap. 
Desa Tlocor, Jabon, SIDOARJO 




Pemancingan Delta Fishing 


Sarana Rekreasi Keluarga yang lengkap di kawasan Lingkar Timur Kabupaten Sidoarjo, dengan berbagai macam mainan dan out bond 031-8066436 .Dsn. Prasung Tambak, Buduran, SIDOARJO 


Water park Sun city 




Tempat wisata menjadi rujukan masyarakat untuk liburan. Salah satu keistimewaan yang dimiliki Sun City 
Jl. Pahlawan, Sidoarjo 


Kawasan Lumpur Lapindo



Sungguh tragis memang bila kita mengingat kejadian yang menimpa saudara-saudara kita di pada bencana lumpur lapindo sekitar 8 tahun silam,tepatnya pada 29 Mei 2006. Ribuan hektar tanah & bangunan terendam lumpur dan puluhan ribu warga yang telah menjadi korban atas bencana lumpur lapindo. Tapi sekarang berubah menjadi objek wisata dan bisa di bilang menjadi icon Sidoarjo.

0 komentar:

Post a Comment